Kejadian 47:29
Konteks47:29 Ketika hampir waktunya bahwa Israel h akan mati, i dipanggilnyalah anaknya, Yusuf, dan berkata kepadanya: "Jika aku mendapat kasihmu, j letakkanlah kiranya tanganmu di bawah pangkal pahaku, k dan bersumpahlah, bahwa engkau akan menunjukkan kasih l dan setia m kepadaku: Janganlah kiranya kuburkan aku di Mesir,
Ulangan 31:14
KonteksAyub 7:1
KonteksAyub 14:5
Konteks14:5 Jikalau hari-harinya sudah pasti, g dan jumlah bulannya h sudah tentu pada-Mu, dan batas-batasnya sudah Kautetapkan, sehingga tidak dapat dilangkahinya, i
Ayub 14:14
Konteks14:14 Kalau manusia mati, dapatkah ia hidup lagi 2 ? Maka aku akan menaruh harap selama hari-hari pergumulanku, b sampai tiba giliranku; c
Mazmur 37:10
Konteks37:10 Karena sedikit waktu lagi, maka lenyaplah t orang fasik; jika engkau memperhatikan tempatnya, maka ia sudah tidak ada lagi.
Mazmur 37:13
Konteks37:13 Tuhan menertawakan orang fasik itu, sebab Ia melihat bahwa harinya sudah dekat. y
Pengkhotbah 3:2
Konteks3:2 Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut h yang ditanam;
Ibrani 9:27
Konteks9:27 Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali g saja, dan sesudah itu dihakimi, h
[7:1] 1 Full Life : AYUB BERBICARA KEPADA ALLAH.
Nas : Ayub 7:1
Ayub kini berpaling dari teman-temannya, yang rupanya tidak mengerti, dan berdoa kepada Tuhan. Perhatian Ayub yang terbesar selama semua percakapan adalah tentang Allah. Bahkan ketika ia berbicara tentang Allah dengan bentuk orang ketiga, Ayub senantiasa sadar akan kehadiran-Nya. Hati Ayub tidak pernah berpaling dari Allah yang dikasihinya.
[14:14] 2 Full Life : KALAU MANUSIA MATI, DAPATKAH IA HIDUP LAGI?
Nas : Ayub 14:14
Ayub percaya bahwa setelah mati dan memasuki dunia orang mati (ayat Ayub 14:13), Allah akan memanggil dia keluar dari kubur (ayat Ayub 14:15; bd. 1Kor 15:20; 1Tes 4:16-17); dengan kata lain, Ayub mengungkapkan harapan akan kebangkitan pribadi
(lihat cat. --> Ayub 19:25;
lihat cat. --> Ayub 19:26).
[atau ref. Ayub 19:25-26]
Dasar penantian yang penuh harapan ini ialah kasih Allah yang sungguh-sungguh bagi umat-Nya, yaitu "Engkau akan rindu kepada buatan tangan-Mu" (ayat Ayub 14:15). Untuk sesaat, Ayub menjangkau kepada Allah dengan ungkapan iman yang meluap-luap.